Selamat Tinggal Ratu Kuliner Anne Burrell: Pelatih Berambut Pirang yang Menyalakan Dapur dengan Passion
•
6 menit baca
•Cedric Hsu
Anne BurrellFood Networkkulinerchefacara memasakWorst Cooks in America
Chef bintang Food Network Anne Burrell meninggal dunia secara mendadak di usia 55 tahun. Mengenang momen-momen ikoniknya di 'Worst Cooks in America' dan bagaimana gaya mengajarnya yang unik mengubah hidup kuliner yang tak terhitung jumlahnya.

Ketika saya sedang scrolling Twitter pagi ini dan melihat berita kematian Anne Burrell, saya hampir menjatuhkan cangkir kopi saya. Pelatih kuliner ikonik berambut pirang berduri yang selalu berteriak "BAM!" di dapur itu telah meninggalkan kita.
Pelatih Berambut Pirang yang Mengubah Perspektif Kuliner Saya
Saya masih ingat pertama kali menonton "Worst Cooks in America" - saya sedang berbaring di sofa, berpindah-pindah saluran dengan malas. Ketika saya melihat Anne Burrell berteriak kepada sekelompok siswa pemula: "Kalian bahkan tidak bisa memecahkan telur dan ingin belajar memasak?", saya tidak bisa menahan tawa. Tapi seiring berjalannya acara, saya menemukan bahwa pelatih yang tampak keras ini sebenarnya memiliki hati yang sehangat risotto Italia yang dia buat. Dia akan berlutut untuk mengajar seorang pria yang tidak bisa membedakan garam dan gula cara membumbui dengan tangan ke tangan; matanya akan bersinar dengan kebanggaan yang lebih besar dari siswa-siswanya sendiri ketika mereka berhasil membuat hidangan pertama mereka yang layak.
Dari Iron Chef hingga Mentor Kuliner: Transformasi yang Mulia
Perjalanan kuliner Anne tidaklah mudah. Lahir di Cazenovia, New York pada tahun 1969, dia pertama kali mengasah keterampilannya di Italia, kemudian kembali ke New York untuk menyempurnakan keahliannya di restoran terkenal Felidia. Pada tahun 2005, dia muncul di "Iron Chef America" sebagai sous chef Mario Batali - pada saat itu, dia hanya karakter sampingan. Siapa yang bisa membayangkan bahwa karakter sampingan ini nantinya akan menjadi salah satu host paling dicintai di Food Network? "Secrets of a Restaurant Chef" pada tahun 2008 memberi kita rasa pertama pesona pribadi Anne, tetapi yang benar-benar membuatnya terkenal adalah "Worst Cooks in America" mulai tahun 2010. Saya dulu bercanda dengan teman-teman: "Jika ibu saya ikut acara Anne, dia mungkin akan lari ketakutan dengan suara kerasnya di hari pertama." Tapi kenyataannya, metode mengajar Anne, meskipun ketat, sangat efektif. Dia bisa mengubah bencana kuliner yang bahkan membakar telur rebus menjadi juru masak rumahan yang kompeten hanya dalam beberapa minggu.Kutipan-kutipan Klasik Gaya Anne
Melihat ke belakang, kutipan-kutipan ikonik Anne masih bergema di telinga saya:- "Memasak bukan eksperimen sains, ini seni!"
- "Jika kamu tidak berani mencoba, bagaimana kamu akan tahu batasmu?"
- "Tidak ada air mata di dapur, hanya keringat dan passion!"
Perpisahan yang Mendadak
Pada pagi 17 Juni, Anne ditemukan tidak responsif di rumahnya di Brooklyn. Menurut laporan, ketika suaminya Stewart menemukannya, dia terbaring di kamar mandi dikelilingi oleh banyak pil. Ini mengingatkan saya pada tanda-tanda peringatan yang sering kita abaikan: stres, kesepian, dan kerapuhan yang tersembunyi di balik penampilan glamor.
Lebih dari Kuliner: Filosofi Hidup
Apa yang Anne ajarkan kepada kita jauh melampaui cara memotong bawang tanpa menangis atau membuat telur orak-arik yang sempurna. Dia menginterpretasikan dengan caranya sendiri apa artinya "hidup dengan cemerlang": Berani Mencoba: Dia mendorong mereka yang tidak pernah memasak untuk masuk ke dapur, mengatakan kepada mereka bahwa "kegagalan adalah bumbu kesuksesan." Mempertahankan Passion: Bahkan menghadapi bencana kuliner yang paling putus asa, dia tidak pernah menyerah, selalu menemukan sisi terang dari setiap orang. Menjadi Diri Sendiri yang Otentik: Rambut pirang berduri ikonik itu, kata-kata kasar namun hangat itu - Anne tidak pernah menyembunyikan kepribadiannya.
Dunia Kuliner Kehilangan Bintang
Food Network menyatakan: "Anne adalah orang yang luar biasa dan bakat kuliner - mengajar, berkompetisi, dan selalu berbagi pentingnya makanan dalam hidupnya dan kegembiraan yang bisa dibawa oleh makanan lezat." Tapi bagi kita yang terinspirasi olehnya, artinya jauh lebih dari itu. Dia membuat kita memahami bahwa memasak bukan hanya untuk mengisi perut - ini adalah cara mengekspresikan cinta dan menghubungkan emosi. Dia mengajarkan kita bahwa bahkan makanan paling sederhana, ketika disiapkan dengan hati-hati, bisa menjadi kenangan paling berharga. Tyler Florence menyebutkan dalam penghormatan: "Anne pernah mengatakan kepada saya bahwa tato bintang di lengannya mewakili cintanya pada langit malam dan betapa beruntungnya dia merasa menjadi bintang. Dia benar-benar yang paling bersinar."Semangat Kuliner yang Tetap Ada
Meskipun Anne telah pergi, filosofi kulinernya akan terus mempengaruhi kita. Setiap kali saya canggung di dapur, saya masih bisa mendengar suaranya: "Jangan panik! Pelan-pelan, rasakan dengan hati!" Dua bestseller-nya "Cook Like a Rock Star" dan "Own Your Kitchen" masih ada di rak dapur saya. Setiap kali saya membolak-baliknya, saya bisa merasakan cinta murninya untuk kuliner.